Minggu, 23 Maret 2014

PETE BISA NGOMONG



PETE YANG BISA NGOMONG
A
da kisah seorang ibu yang punya kebiasaan masak. Sebelumnya pernah  liat tidak, pohon pete bisa ngomong? Ini bukan difilm, tapi memang beneran terjadi. Mudah-mudahan pohonnya masih ada. Dulu si di daerah baros. kalo ada waktu kapan-kapan kita bisa sama-sama ke baros buat lihat itu pohon.
Sebutlah ibu haji eti. Kegemarannya adalah memasak. Tapi yang beda dari hobinya bu eti ini adalah masakan yang dimasak untuk diberikan kepada orang-orang. pertama, Allah selamatkan dia. Jadi, waktu itu di jembatan lima ada penggusuran besar-besaran. Rumah semeter dibayar 70 juta atau 50 juta. Dulu wektu tahun 90an, duit segitu buat ukuran tanah basar bener. Orang-orang kampung pada tergiur dan silau karna sinarnya. Maka dijuallah semua rumah, tapi rumah bu eti tidak. Banyak orang pada mengacungkan jempol buatnya.
“Wah ene, nih....Man!
Anaknya namanya Herman
“Hebat bener ibu ente, tidak doyan duit. yang lain pada jualin rumahnya, ibu ente tidak.”
Apa kata ibu haji?
“Bukannya tidak doyan, tapi saya bingung.
Apa kata allah?
“Jangan jual sekarang! kalo dijual sekarang bakalan rugi. jual setahun lagi!”
       Begutu setahun, rumah dia jual 700 juta. Itu belum berhenti sampai disitu. Begitu dia pindah ke baros, kebiasaan memberi makan kepada orang lain berlanjut. tukang ojek didepan gangnya tidak ada yang tidak kenal. Kok bisa? Karena dia selalu diberi makanan oleh bu haji.
            Pembaca yang budiman, jika ada orang yang bekerja bangunan, siapa yang bertanggungjawab memberi makanan? Yang membangun bukan? tapi ini lain. Ada orang membangun, tapi dia yang menggorengkan uli goreng dan pisang goreng. Padahal itu bukan tanggungjawab dia. Ternyata orang kampung saat itu belajar. belajar apa? Bukan saja allah saja yang menyukai orang yang berderma, tapi alam pun juga menyenangi orang yang berderma. Orang kampung menyaksikan ketika ibu haji ini menempati rumah barunya. Dalam rumah ibu Haji tidak ada satu pun pohon yang berbuah termasuk pohon pete saat itu. Begitu dia menempati menjadi penghuni rumah baru itu, semua pohon berbuah termasuk pohon pete. Sehingga saya ngomong, “Lihat tuh, pohon pete saja bisa ngomong”
            Pohon pete itu seakan memberitahu semua orang, “Saya senang dihuni sama orang yang rajin bersedekah” maksudnya bukan ngomong seperti di film kartun. Itu kan tanda dari min ayatillah. Tanda dari tanda-tanda allah, pohon pete senang dengannya.
            Pembaca yang dirahmati Allah, kalau kita punya usaha dan pengen berhasil usaha kita, pilihlah manager yang ahli ibadah, ahli bersedekah. Nanti pasti akan disenangi. bukah hanya dibidang usaha saja, semua bidang yang mencakup dalam disemua usaha manusia.

Postingan Lebih Baru Beranda

asa. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

jam

Aini

Popular Posts

 

Followers

 

globe

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger