Sabtu, 29 Agustus 2015

Benarkah Indonesia Benua yang Hilang?

ATLANTIK
Oleh : Prof. Dr. H. PRIYATNA ABDURRASYID, Ph.D.

MUSIBAH alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?
Gambaran tentang Benua Atlantis sepenuhnya bersumber dari Catatan Plato (427 – 347 SM) dalam dua karyanya, yaitu Timaeus dan Critias. dalam bukunya yang diberi judul Timaeus, Plato bercerita sangat menarik tentang Atlantis, Berikut ini kutipannya:
“ Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.”

Terjemahan Latin Timaeus, dibuat pada abad pertengahan.
Plato menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.

Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Prof. Arysio Nunes dos Santos, seorang atlantolog, geolog, dan fisikawan nuklir asal Brazil, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia mempublikasikan hasil penelitiannya dalam sebuah buku : Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Konteks Indonesia
Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.

Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru / Sumeru / Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower) ,Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.

Peta Atlantis menurut Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya Atlantis, The Lost Continent Finally Found terletak di Indonesia.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.

Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk / posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni :
pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia.
Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.

Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.

Minggu, 23 Agustus 2015

Catatan Seorang Penceloteh

IQRO’
Catatan Seorang Penceloteh
Oleh: Taofiq Arrohman

Proses reading atau iqro’ adalah proses memahami hikmah dibalik ayat alam. Yaitu benda dan peristiwa yang ada di alam. Sebuah konsep yang cukup menarih jika kita cermati dan kita terapkan dalm berorganisasi, lebih-lebih dalah keseharian. Tapi sayangnya banyak yang memandang sebelah jika saya berceloteh. Tapi tak apa.

Jika kita lihat surat pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammad ‘Al-alaq’ iqro: begitulah kiranya berbunyi. Kata iqro’ dalam bahasa arab adalah berbentuk filul amr atau kata perintah. Kata iqro’ yang terambil dari kata qoro’a pada mulanya berarti ‘menghimpun’ apabila anda merangkai huruf atau kata kemudian anda mengucapkan rangkaian tersebut itu berarti anda telah menghimpunnya atau dalam bahasa alquran; qara’tahu qira’atan.

Arti kata ini menunjukkan bahwa iqro’ yang diterjemahkan dengan ‘bacalah’ tidak harus adanya suatu teks tertulis yang dibaca. Tidak pula diucapkan hingga orang lain mendengarnya. Jika ditelaah berdasarkan kalimat tersebut, membaca bukan hanya suatu kegiatan mengeja kata untuk menghasilkan kalimat. Lebih dari itu, membaca bisa diartikan luas, misal; membaca situasai, membaca pikiran, dsb.

Ada sebagian orang mengatakan “reading is the best teacher” bahkan ada yang mengatakan “buku adalah jendela dunia” saya setuju pendapat itu, bukan bukunya tapi membaca. Membuktikan bahwa dengan banyak membaca kita bisa banyak mengerti hal lain yang belum kita tahu. Seperti halnya membaca warta, kita bisa ngerti dan terbuka mata kita akan peristiwa yang terjadi ditempat lain.

Sedikit menengok kebelakang. Soe Hog Gie lewat catatan seorang demonstran mengatakan “Murid bukanlah kerbau yang bisa disuruh-suruh dan guru bukanlah dewa yang setiap perkataannya harus dibenarkan dan dituruti”. Murid disini bisa kita artikan sebagai kaum muda yang kita lihat hari ini dengan segala dunianya yang fantastik dan hanya ikut-ikutan perkembangan zaman tanpa proses penyaringan yang halus. Lantas guru adalah generasi tua yang sejatinya bersikap bijak tanpa mau mendengar opini yang muda.

Kembali ke iqro’. Sebuah konsep yang relefan jika untuk mengatasi masalah diatas. Dengan sebuag gerakan organisasi diciptakanlah perubahan bukan malah menunggu perubahan. Harapan penulis bisamembangunkan sedulur yang merasa bangun tapi saya anggap melak tapi tidur. Hanya berjalan ajeg dengan bersemboyan berjuang.

Konsepnya sederhana, melalui kegiatan iqro’ saja cukup. Caranya buat iqro’ dimasjid dengan senjata perpustakaan. Disamping bisa mengatasi keorganisasian, kita bisa mengatasi kemacetan kemasifan jamaah masjid yang sejatinya bukan hanya sebagai tempat untuk sholat saja. Musyawarah, tolabul ilmi,dakwah, dan kegiatan positif lainnya adalah contoh lain kegiatan di masjid.

Harus ada yang memulai. Itu kuncinya. Banyak hal yang bisa dilakukan disana, tinggal siapa yang mau, bukan siapa yang pintar. Memancing masyarakat sadar membaca, dan menghimpun berbagai karya tulis yang ada untuk diterbitkan lewat lembaga pers dan penyiaran sebagai wujud apresiasi. Seperti halnya di masa kepemimpinan Ar Rasyid yang terkenal dengan segala kamajuan ilmu pengetahuannya. Yang menarik, dari sebuah buku yang dihasilkan dihargai emas sesuai dengan berat buku.

Dengan konsep iqro’ keorganisasian menjadi jalan dan tanpa adanya tinpang tindih, rame dan membangun. Dengan ini juga bisa menghidupkan masjid dan anggota yang pasif. Capaian terbesarnya adalah bisa menggugah sedulur untuk lebih kreatif menghidupkan organisasinya. Terlebih pak ketua dan ibu ketua agar lebih anggun dan bijak agar bisa dijadikan tuntunan bawahannya. “Janagn menunggu perubahan, tapi ciptakanlah perubahan”. “jangan mau jadi kerbau jika tak mau disuruh-suruh. Slogan kalian “belajar berjuang bertaqwa”. Pertanyaannya: Apa yang sudah kalian beri untuk organisasimu?


Sabtu, 08 Agustus 2015

Atoilah puisi

BERSAMAMU
By : @to’ilah

Do’aku untukmu saying
Ijinkan aku mencintaimu,
Ku ingin selamanya
Bersamamu . . .
Kau yang ku inginkan
Ku katakana dengan indah,
Ingin terbang ke langit
Menggapai bintang di surg,
Meski langit tak mendengar.
BERTAHAN
By : @to’ilah
Dua sejoli di manuk cinta
Cinta itu buta cinta itu gila
Mau dibawa kemana
Kucoba untuk bertahan
Dengan seluruh nafas ini
Kadangku mencoba
Menghapus jejakmu
Yang selalu hadir dalam
mimpi yang sempurna
tiada lagi sandiwara cinta
mungkin nanti kepedihan ini
aku hilang seiring waktu
saat cinta sejati hadir di hati
percayalah..
ASMARAKU
Hari ini, rindu itu datang lagi
Bersama derai tangisan alam
Hampa, hambar tak sabar
Inginku hampiri
Sekian ribu titik,
 telah berhasil merobek hatiku
tencabik-cabik perih
oleh kerinduan yang tak berujung
diammu sangat menyiksa
menyesakan dada
memudarkan

Teruntukmu

Teruntukmu
yang terpisah rung dan waktu
dengarlah detak-detak rindu menggebu,
bergejolak mencari terang di tengah gelapnya jalan ditempuh,
akankah cinta sampai pada muaranya
atau kandas sebelumberlabuh ke dermahanya?


Anin Tiar

Puisi

Assalamualaikum WR. WB
Akhi ya ukhti, jika kita mendengar kata bang iwan, Dia mengatajan bahwa hidup itu sementara tapi karya selamanya. begitulah sekiranya kutipannya. Memang benar bahwa kita hidup ibarat kata sekadar numpang mampir. perhatikan! Jika hidup hanya mampir maka kita sebagai manusia bertuhan punya landasan layaknya orang bertamu. tau unggah ungguh. sudah berbaut apa kita selama mampir? baikkah? atau bahkan tercelakah? Tergantung kita yang menjalani. Tapi sekali lagi manusia yang bertuhan tau cara membawa diri. Kita tau yang namanya mati tidak membawa harta benda. tapi kita juga tau orang yang bertuhan tau cara menyikapi hidup sebelum mati. Salah satunya dengan berilmu, berkarya, beribadah dsb.

Itulah sedikit pengantar dari penulis. semoga yang bisa menggugah hati kita untuk lebih meningkatkan imtaq sebagai mahluk Allah yang berilmu.
Sedikit karya sedulur kita yang bisa kita nikmati:


Belum ada judul
Anin 2
Anin 3
Anin 4
Anin 5

Atoilah karya

Belum ada judul

Nyata, ini tutrku, hanya eksplorasi
mengetahui maksud hati,
dengan binarnya aku mengajak pada jalan yang kurindu
Dari nanar dibalik mata
saat beradu dengan sendutak ingin replika yang menjelma
karena nyatanya kau...

Anin Tiar

Rabu, 05 Agustus 2015

Puisi gelap

Jiwa membahana menatap lara

Sakit, Dokter, tuangkanlah setetes anastesi atau anggur-anggur Skotlandia
agar kutak meratapi cinta nan lara
sakit, 
Tuhan, regukkanlah setetes airmata-anggurMu nan bak vodka Siberia

Sedang  tatkala belum mengisi tenggorokan ku vodka Siberia
Ia pun mulai menuang-nuang lagi anggur baharu, Sari Mawar
Sari Mawar, kata-Nya
maka setuangan saja sang vodka membuat hatiku kepayang
dan Sari Mawar, kuteguk setuang, hatiku semakin kepayang

Anin Tiar

Selasa, 26 Mei 2015

Kisah Sam’un Ghozi (Samson)

Simson atau Samson adalah seorang nabi di dalam ajaran islam yang dikenal dengan nama Nabi Sam’un Ghozi AS. Kisah nabi ini, terdapat di dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul Anbiyaa. Nabi Sam’un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam’un Ghozi AS adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir. Dari Abi Zar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “Jumlah para nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312).” (Hadits riwayat At-Turmuzy)


Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa Rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi. Sebab turun surat Al-Qodr ialah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas, beliau berkata ; Suatu hari malaikat Jibril bercerita kepada Nabi Saw, tentang kisah seorang hamba yang memiliki kekuatan super, namanya Sam’un Al-Ghozy,
seorang pembela agama, berperang melawan kaum kafir selama 1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak memiliki senjata lain. Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak terhitung. فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ Jika ia merasa haus maka keluar air tawar dari tempat giginya, untuk ia minum, jika ia lapar maka dari tempat itu pula tumbuh daging dan ia memakannya. Demikianlah keadaan Sam’un sang super power dalam hari-harinya, sehingga usianya sampai 1000 bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan. Kaum kafir tetap tidak mampu mengalahkannya.

 Dia suatu kesempatan Kaum kafir ini berkata kepada istri Sam’un, karena istri Sam’un ini seorang kafir, “Kami akan memberi uang banyak, jika kamu dapat membunuh suamimu” Sang istri menjawab “Aku tidak sanggup membunuhnya” فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ Kaum kafir memberikan saran, kami memberimu tali tambang yang kuat, ikatlah kedua kaki dan tangan Sam’un di saat ia tidur, dan kami akan membunuhnya. Singkat cerita, Sam’un diikat istrinya di saat tidur, ia terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah ikat tambang itu.

 Keesokan harinya kaum kafir datang lagi kepada istri Sam’un membawa rantai, Sam’un diikat saat tidur, Sam’un terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah rantai itu. فَقاَلَ ياَإِمْرَأَتِى أَناَ وَلِىٌّ مِنْ أَوْلِياَءِ اللهِ تَعاَلىَ لاَيَغْلِبُ عَلَىَّ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِ الدُّنْياَ إِلاَّ شَعْرِى هَذاَ , وَكاَنَ لَهُ شِعْرٌ طَوِيْلٌ , فَسَمِعَتْ امْرَأَتُهُ Sang super power Sam’un berkata “Wahai istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut ini, ia memang berambut panjang. Dan ucapan itu terdengar istrinya. فَلَمَّا ناَمَ قَطَعَتْ ذَواَئِبَهُ فىِ حاَلِ نَوْمِهِ , وَكاَنَتْ ثَماَنِىُ قَطْعٍ مِنْ شَعْرِ رَأْسِهِ وَكُلُّهاَ تَجِرُّ عَلَى الأَرْضِ , فَشَدَّتْ بِأَرْبَعَ ذَوَائِبَ , مِنْهاَ يَدَيْهِ وَبِالأَرْبَعِ الأُخْرَى رَجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ , فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَلَمْ يَقْدِرُ عَلَى قَطْعِهاَ Ketika Sam’un tertidur, istrinya mengunting rambut panjang Sam’un, guntingan rambutnya menjadi 8 potong, semua jatuh ke tanah, sang istri mengikat Sam’un dengan 4 potongan rambut, 4 potong pertama mengikat kedua tangannya, 4 potong kedua mengikat kedua kakinya. Sam’un terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku, aku mengikat karena ingin mengujimu.”

Kali ini Sam’un tidak mampu melepaskan ikatan itu. فَأَخْبَرَتْ امْرَأَتُهُ الكُفاَرَ , فَجاَؤُا وَذَهَبُوْا بِهِ إِلىَ مَذْبَحِهِمْ وَكاَنَ فِيْهِ عُمُوْدٌ فَأَوْثَقُوْهُ عَلَى ذَلِكَ العُمُوْدِ , فَقَطَعُوْا أُذُنَيْهِ وَعَيْنَيْهِ وَشَفَتَيْهِ وَلِساَنَهُ وَيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ وَكُلُّهُمْ يَجْتَمِعُوْنَ فىِ ذَلِكَ البَيْتِ Kemudian sang istri memberitahukannya kepada kaum kafir, mereka beramai-ramai membawa Sam’un ke sebuah rumah, tempat mereka menghukum mati seseorang dengan memenggal lehernya, di tengah rumah itu terdapat tiang, mereka mengikat Sam’un di tiang itu, mereka memotong kedua telinga Sam’un, mencongkel kedua mata Sam’un, menggunting bibir dan lidah Sam’un, kedua tangan dan kedua kakinya pun di potong, semua orang berkumpul menyaksikan Sam’un di mutilasi di rumah tersebut. فَاَوْحَى اللهُ تَعاَلىَ إِلَيْهِ ؛ أَىُّ شَيْءٍ تُرِيْدُ بِهِمْ أَصْنَعُهُ ؟ فَقاَلَ أَنْ تُعْطِيَنِى مِنَ القُوَّةِ حَتَّى أَحْرَكَ عُمُوْدَ هَذاَ البَيْتِ فَيَنْهَدِمَ عَلَيْهِمْ , فَقَواَهُ اللهُ وَحَرَّكَ نَفْسَهُ فَوَقَعَ السَّقَفُ عَلَيْهِمْ وَأَهْلَكُوْا جَمِيْعاً وَامْرَأَتُهُ مَعَهُمْ , فَأَنْجاَهُ اللهُ تَعاَلىَ مِنْهُمْ وَرَدَّ اللهُ عَلَيْهِ أَعْضاَءَهُ

 Disaat kritis seperti itu Allah memberi wahyu (kasih sayang) kepada Sam’un dan menawarkan “Apa yang kamu inginkan pada kaum kafir ini, Aku akan melakukannya wahai Sam’un ?” Sam’un menjawab “Berilah aku kekuatan, aku ingin menghancurkan tiang ini, sehingga rubuh dan menimpa mereka. Allah Swt pun memberinya kekuatan dan Sam’un menggerakkan dirinya, dan hancurlah tiang rumah itu, atapnya menimpa semua orang sehingga tewas, termasuk istrinya. Allah selamatkan Sam’un dan Allah kembalikan keadaan tubuh Sam’un seperti sedia kala. فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ Setelah peristiwa itu Sam’un melakukan ibadah selama 1000 bulan, malamnya tahajud siangnya berpuasa. Ia juga berperang membela Agama Allah. فَبَكَى أَصْحاَبُ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِشْتِياَقاً لِذَلِكَ , فَقاَلُوْا ياَرَسُوْلَ اللهِ هَلْ تَدْرِى ثَواَبَهُ ؟ فَقاَلَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ لآَأَدْرِى

 Mendengar kisah Sam’un itu, para sahabat Nabi Saw terharu, mereka bertanya “Wahai Rasulullah apa tuan tahu, berapa besar pahala Sam’un ibadah seperti itu ?” Nabi menjawab “Aku tidak mengetahuinya” فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ) وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ أَفْضَلُ مِنْ عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ Maka Allah turunkan malaikat Jibril membawa surat Al-Qodr, dan berkata “Wahai Muhammad aku berikan kamu dan ummatmu Lailatulqodr, melakukan ibadah di malam itu lebih baik dari ibadah 70 ribu bulan”. قاَلَ الإِماَمُ الرَّازِى فَإِذاَ طَلَعَ الفَجْرُ فىِ لَيْلَةِ القَدْرِ ناَدَى جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ياَمَعْشَرَ المَلاَئِكَةِ الرَّحِيْلَ الرَّحِيْلَ , فَيَقُوْلُوْنَ ياَجَبْرَئِيْلُ ماَصَنَعَ اللهُ بِالمُسْلِمِيْنَ فىِ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ أُمَةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ فَيَقُوْلُ لَهُمْ ؛ إِنَّ اللهَ تَعاَلىَ نَظَرَ إِلَيْهِمْ بِالرَّحْمَةِ وَعَفاَ عَنْهُمْ وَغَفَرَ لَهُمْ إِلاَّ أَرْبَعَةَ نَفَرٍ , قاَلُوْا مَنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعَة ؟ قاَلَ مُدَمِنُ الخَمْرِ وَعاَقُ الواَلِدَيْنِ وَقاَطِعُ الرَّحْمِ وَالمَشاَحِنُ , يَعْنِى المُصاَرِمُ وَهُوَ الَّذِى لاَيُكَلِّمُ أَخاَهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيّاَمٍ

 Imam Ar-Rozi berkata ; Apabila fajar telah terbit di malam qodar, maka malaikat Jibril berkata (jumpa pers) Jibril Wahai para malaikat, kumpul kemari dan kumpul kemari.., Para malaikat Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum muslimin di malam ini dari ummat Nabi Muhammad SAW ? Jibril Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang, Allah memaafkan serta ngampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok. Para malaikat Siapa empat kelompok itu ? Jibril Pertama, orang yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan. Kedua, Orang yang durhaka kepada orang tua. Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi. Keempat, orang yang bertengkar, yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka waktu tiga hari.

Jumat, 24 April 2015

Mengapa Rasulullah SAW Melarang Kita Minum Sambil Berdiri?

Mengapa Rasulullah SAW Melarang Kita Minum Sambil Berdiri?

Islam telah menetapkan adab bagi umatnya dalam melakukan sesuatu kegiatan bagi mendapat kesejahteraan. Begitu juga islam telah menetapkan adab-adab ketika minum. Rasulullah SAW menegah kita minum berdiri.

Di antara sebab di larang minum berdiri ialah, menurut pakar perubatan Dr Abdul Razzak Al-Kailani “Sesungguhnya makan dan minum duduk lebih baik dr segi kesihatan, lebih selamat, lebih puas; dimana makanan dan minuman lalu di dinding perut dgn tenang. Adapun minum berdiri menyebab cecair akan jatuh ke dasar perut dgn keras dan akan melanggar lapisan perut. Kalau perkara ini selalu berlaku dan lama masa berlalu akan menyebabkan perut akan longgar dan jatuh sehingga menyebabkan susah nak hadam. Begitu juga dengan makanan.”
Selain itu, ternyata secara perubatan, dalam tubuh kita terdapat penapis sfringer. Saringan tersebut dapat terbuka ketika kita duduk, dan tertutup ketika kita berdiri. Air yang kita minum belum 100% steril untuk di olah oleh badan. Apabila kita minum sambil berdiri, maka air tidak tersaring oleh sfringer kerana tertutup. Air yg tidak tersaring oleh sfringer terus masuk ke kantung kencing, boleh mnyebabkan penyakit kristal ginjal.

Subhanallah, ternyata tiap perintah dan larangan Rasul pasti bermanfaat bagi umatnya!

Terapi air putih : JANGAN LUPA BANYAKKAN MINUM AIR MASAK..
1.    Minum 2 gelas air setelah bangun tidur – Dapat membersihkan organ-organ internal.
2.   Minum segelas air 30 minit sebelum makan -Dapat membantu fungsi seluruh pencernaan dan ginjal.
3.    Minum segelas air sebelum mandi -Dapat menurunkan tekanan darah.
4.    Minum segelas air sebelum tidur -Dapat mencegah stroke dan serangan jantung.

“Demi MASA! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali  orang-orang yang beriman,dan yang beramal soleh  dan yang berpesan-pesan kepada kebenaran  dan yang berpesan-pesan kepada kesabaran”. ~Surah Al-’Asr.

Kamis, 23 April 2015

Sejarah Singkat IPNU



Sejarah Singkat IPNU
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) adalah organisasi kader yang lahir atas tuntutan sejarah. Ia merupakan bagian integral dari potensi generasi muda Indonesia yang menitikberatkan bidang garapannya pada pembinaan dan pengembangan pelajar dan santri. Dua segmen tersebut merupakan pilar utama keberadaan IPNU yang harus terus dikembangkan secara dinamis, sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.Keputusan Kongres Surabaya yang mengembalikan IPNU ke “habitat”nya adalah kesadaran akan sejarah yang penting. Hal ini karena IPNU lahir atas tuntutan kebutuhan untuk menghimpun pelajar NU. Kebutuhan akan wadah bagi pelajar NU tersebut sebenarnya sudah sejak lama dirasakan mendesak. Hal ini sangat disadari oleh para pelajar pada saat itu, sehingga secara lokalistik banyak berdiri IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Mandat, Sejarah, Jatidiri, dan Tantangan IPNUperkumpulan pelajar yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Di antara organisasi pelajar itu adalah Tsamratul Mustafidin yang terbentuk pada tanggal 11 Oktober 1936 di Surabaya, Persatuan Anak-anak Nahdlatul Oelama (PERSANO), Persatuan Anak Moerid Nahdlatul Oelama (PAMNO) tahun 1941; Ikatan Moerid Nahdlatul Oelama (IMNO) pada tahun 1945, Ijtimaut Tholabah Nahdlatul Oelama (ITNO) pada tahun 1946, dan Subbanul Muslimin yang berdiri di Madura, serta masih banyak lagi yang lain.
Karena cakupan yang sangat lokalistik tersebut, maka akan sangat sulit dicapai penggalangan pelajar NU secara nasional. Sebab, dengan adanya perkumpulan-perkumpulan itu masih banyak terjadi kesenjangan antara mereka yang berasal dari pesantren, madrasah, dan sekolah umum, sehingga banyak mengalami kesulitan. Di samping bersifat kedaerahan, gerakan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi tersebut tidak koordinatif. Akibatnya, tujuan gerakan yang dilakukan tidak dapat tercapai secara optimal.
Gerakan-gerakan organisasi pelajar ini baru terlihat menggeliat pada tahun 50-an dengan berdirinya beberapa organisasi pelajar lain, seperti Ikatan Siswa Muballighin Nahdlatul Oelama (IKSIMNO) pada tahun 1952 di Semarang, Persatuan Pelajar Nahdlatul Oelama (PERPENO) di Kediri, Ikatan Pelajar Islam Nahdlatul Ulama (IPINO), Ikatan Pelajar Nahdlatul Oelama (IPNO) di Surakarta dan lain sebagainya. Ikhtiar untuk terbentuknya organisasi pelajar NU pada level nasional terus dilaksanakan. Baru pada acara Konferensi Besar Ma’arif Nahdlatul Ulama seluruh Indonesia di Semarang, IPNU resmi diproklamasikan sebagai organisasi yang mewadahi pelajar Nahdlatul Ulama. Proklamasi berdirinya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) itu tepatnya dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 1954, bertepatan dengan 20 Jumadil Akhir 1373. Pendirian organisasi itu dipelopori oleh para pelajar yang datang dari Yagyakarta, Semarang dan Surakarta, PEDOMAN KADERISASI IPNU seperti, M. Sofyan Cholil Mustahal, Achmad Masjhub dan A.Gani Farida M Uda. Dalam Konferensi tersebut, di samping menyepakati berdirinya organisasi, juga ditetapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat. Terpilih sebagai Ketua Umum adalah Mohammad Tholchah Mansoer pada Muktamar (sekarang disebut Kongres) I yang diadakan di Malang pada tanggal 28 Februari-5 Maret 1955, yang diikuti tidak kurang dari 30 cabang dan beberapa utusan pesantren.
Muktamar ini menjadi pijakan penting bagi IPNU karena di dalamnya terdapat salah satu keputusan penting yaitu legalisasi organisasi. Pada perhelatan ini jugalah IPPNU lahir, tepatnya pada 2 Maret 1955 (meski awalnya bernama IPNU Putri). Beberapa bulan sebelumnya, gagasan terhadap pendirian organisasi pelajar NU putri ini sudah bergulir. Hal ini karena IPNU hanya beranggotakan pelajar putra. Oleh karena itu, beberapa remaja putri yang sedang menuntut ilmu di Sekolah Guru Agama (SGA) Surakarta, menggagas perlunya wadah bagi pelajar putri NU. Akhirnya dibentuklah tim perintisan IPNU Putri pada kongres I IPNU di Malang Jawa Timur. Selanjutnya disepakati dalam pertemuan tersebut bahwa peserta putri yang hadir di Kongres Malang dinamakan IPNU Putri.
Dalam suasana Kongres tersebut, nampaknya keberadaan IPNU Putri masih diperdebatkan secara alot. Menyikapi hal itu, maka pada hari kedua kongres peserta putri yang hanya diwakili lima daerah (Yogyakarta, Surakarta, Malang, Lumajang, dan Kediri)—terus melakukan konsultasi dengan ketua PB LP. Ma’arif NU, KH. Syukri Ghozali dan Ketua PP Muslimat NU, Mahmudah Mawardi.
Akhirnya pada tanggal 2 maret 1995M/8 Rajab 1374 H IPNU Putri di deklarasikan. Pada hari itu pula ditetapkan sebagai hari kelahiran IPNU Putri dan untuk menjalankan roda organisasi, ditetapkan sebagai Ketua Umum pertama yaitu Umroh Mahfudhoh. Selanjutnya Pimpinan Pusat memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi pendirian IPNU Putri kepada PB LP. Ma’arif NU yang kemudian IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA Mandat, Sejarah, Jatidiri, dan Tantangan IPNU disetujui dengan merubah nama IPNU Putri menjadi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).Pada era itu Indonesia dilanda distabilitas politik. Kondisi ini disebabkan pertarungan ideologi antarkekuatan partai politik dan diperparah dengan keterlibatan militer dalam panggung politik.
Konflik politik dan ideologi dalam pentas nasional di atas telah merembes pada semua organ underbow parpol. Kondisi ini memaksa organ-organ muda pun terbelah dalam pertentangan ideologis sesuai dengan afiliasi politik masing-masing. Garis front kiri dan front kanan dalam organ kaum muda kian jelas. Perpecahan terjadi antara GMNI, HMI, GMKI, PMKRI, dan Germasos. HMI berafiliasi ke Masyumi, GMNI ke PNI, Germasos ke PSI, dan IPNU serta neven-neven NU lainnya berafiliasi ke Partai NU.Dalam pergolakan itulah, IPNU terus meniti garis perjuangannya sambil terus melakukan konsolidasi internal. Setelah berjalan dua tahun, Muktamar II IPNU dan Muktamar I IPPNU diselenggarakan di Kota Batik Pekalongan pada 1-5 Januari 1957. Kebijakan-kebijakan strategis yang dirumuskan dalam muktamar ini antara lain konsolidasi organisasi dan pengembangan cabang-cabang ke luar Jawa dan pondok pesantren. Sejak muktamar ini, penataan organisasi dan pengembangan cabang-cabang dicanangkan.Selanjutnya, Muktamar III dan II dilaksanakan di Cirebon pada 27 Desember 1958 - 2 Januari 1959. Krisis politik dan ekonomi menjadi salah satu bahan pembahasan. Pengembangan cabang masih menjadi prioritas. Juga diputuskan penerbitan buku Panduan Organisasi, Administrasi dan Pola Kerja Organisasi. Muncul gagasan pembentukan Departemen Perguruan Tinggi sebagai respons atas desakan pendirian IMANU. Kepengurusan hasil Muktamar Cirebon ini dalam perjalanannya memiliki dinamika dan mencatat peran sejarah tersendiri. Salah satu keputusan monumentalnya adalah IPNU telah PEDOMAN KADERISASI IPNUmembidani lahirnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebuah organ khusus mahasiswa di kalangan NU.
Dua tahun setelah itu dilaksanakan Muktamar IV/III IPNU-IPPNU pada 11-14 Pebruari 1961 di Yogyakarta. Dalam Muktamar ini, dihasilkan 9 Program Kerja dan Rekomendasi, pemantapan pendirian PMII, penggantian istilah Muktamar menjadi Kongres, finalisasi lambang IPNU dll. Kongres V/IV dilaksanakan di Purwokerto pada Juli 1963 masih dalam setting instabilitas politik dan ekonomi. Situasi ini menuntut peserta kongres memberikan respon dalam agenda-agenda sidang yang kemudian dijadikan sebagai rekomendasi. Dalam kongres ini diputuskan peneguhan menyebutkan NU dalam IPNU untuk selamanya. Hal ini dilakukan karena muncul gagasan kontroversial untuk menghilangkan kata “NU” dalam akronim “IPNU”.
Kongres VI/V dilaksanakan di Surabaya pada 20-24 Agustus 1966. penyelenggaraan kongres ini berada di tengah situasi politik dalam negeri yang sedang panas-panasnya. Sebagai respons atas situasi ini, IPNU mengkonsolidir “sayap militer”nya yaitu Corp Brigade Pembangunan (CBP). Respons politik diberikan oleh IPNU-IPPNU bukah hanya dengan pernyataan sikap, melainkan juga dengan aktif turun ke jalan. Melalui Kongres ini dirumuskan penguatan organ dengan sebutan gerakan penguatan ranting, perencanaan pelatihan, pembinaan kader dan sosialisasi Aswaja. Dalam kongres ini pula IPNU-IPPNU merumuskan Sistem Pendidikan NU. Di samping itu, juga diputuskan tentang pemindahan kantor pusat IPNU dari Yogyakarta ke Jakarta.Kongres berikutnya, Kongres VII/VI diselenggarakan di Semarang pada 20-25 Agustus 1970. Kongres ini merupakan yang pertama dilaksanakan pada masa Orde Baru. Selain berbagai keputusan internal, seperti ikrar tentang IPNU sebagai satu-satunya organ santri dan pelajar NU, kongres juga memberikan respons politik IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMAMandat, Sejarah, Jatidiri, dan Tantangan IPNUterhadap perkembangan dalam atmosfir politik berkaitan dengan konsolidasi Orde Baru yang mulai menunjukkan watak otoritarian-birokratiknya. Kongres ini juga mengkritisi militerisme dan desakan menaikkan anggaran pendidikan sampai 25% dari APBN.
Kongres VIII/VII diselenggarakan agak terlambat sebagai implikasi atas penjinakan yang dilakukan oleh Orde Baru. Secara sistematis Orba melakukan pengebirian terhadap Ormas dan meluncurkan kebijakan penyeragaman ideologi, depolitisasi dan deideologisasi. Kongres yang seharusnya dilaksanakan pada 1973 itu baru dapat terlaksana pada 26-30 Desember 1976 di Wisma Ciliwung Jakarta. Selain penyempurnaan PD/PRT dan perumusan Program kerja, pada Kongres ini juga dibangun aliansi strategis antar-pelajar.Kongres selanjutnya adalah Kongres IX/VIII yang dilaksanakan di Cirebon pada 20-25 Juni 1981. Kongres ini menghasilkan berbagai keputusan penting menyangkut pola program organisasi, penguatan pelatihan, pengesahan Pedoman Pengkaderan dll.
Setelah sempat tersendat-sendat akhirnya IPNU-IPPNU berhasil menyelenggarakan Kongres X/IX di Pondok Pesantren Mamba’ul Maarif, Denanyar Jombang pada 29-31 Januari 1988. Kongres ini mencatat sejarah penting karena dalam perhelatan itulah, IPNU-IPPNU terpaksa merubah singkatan menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama dan Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menyesuaikan dengan UU No.8/1985 tentang Keormasan. Melalui UU itu dan sederetan peraturan lain, pemerintah melarang keberadaan organisasi pelajar kecuali OSIS. Selanjutnya, Kongres XI/X diselenggarakan di Lasem Rembang pada 1992. Sebagaimana Kongres-Kongres sebelumnya, pada Kongres ini terjadi revisi PD/PRT dan dirumuskan berbagai langkah strategis untuk memberdayakan pelajar dan remaja pada umumnya. Setelah mengarungi perjalanan yang terjal dan berliku, akhirnya PP IPNU dan IPPNU menyelenggarakan Kongres XII/XI di Garut, Jawa PEDOMAN KADERISASI IPNUBarat pada 10-14 Juli 1996. Melalui kongres ini, periode Pimpinan Pusat diubah dari lima tahun menjadi empat tahun. Usia maksimum yang awalnya 32 tahun menjadi 35 tahun. Kongres ini berlangsung pada akhir kekuasaan Orde Baru. Jaringan dengan berbagai organ lain dibangun pada masa kepengurusan hasil kongres ini. IPNU-IPPNU juga ikut membidani lahirnya Forum Komunikasi Pemuda Indonesia bersama PMII, GMNI, PMKRI, GMKI dan Hikmabudhi.Kongres selanjutnya yaitu kongres XIII/XII yang dilaksanakan di Makassar pada 22-26 Maret 2000 dan dihadiri oleh Presiden Gus Dur.
Hal yang monumental dalam kongres ini adalah lahirnya Deklarasi Makassar yang menguatkan basis IPNU-IPPNU pada pelajar (siswa dan santri), dengan tetap menggarap remaja usia pelajar pada umumnya. Setelah kongres ini, IPNU-IPPNU melakukan gebrakan dengan mendirikan komisariat IPNU-IPPNU di sekolah, pesantren dan perguruan tinggi.Kongres berikutnya yakni kongres XIV IPNU dan Kongres XIII IPPNU yang dilaksanakan pada 18-24 Juni 2003 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Kongres terakhir ini menorehkan catatan sejarah mahapenting dalam perjalanan IPNU-IPPNU. Dalam kongres inilah kegelisahan untuk kembali menjadi organisasi pelajar menemukan puncaknya. Dengan dimotori oleh Jawa Tengah Kongres yang berjalan sangat alot akhirnya berhasil mengembalikan IPNU-IPPNU ke khittah-nya. IPNU berubah menjadi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan IPPNU menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.
Babak baru perjalanan IPNU-IPPNU dimulai. Keputusan untuk mengembalikan IPNU-IPPNU ke pelajar dianggap menjadi pilihan yang terbaik di tengah perubahan dan kompleksitas tantangan yang dihadapi Nahdlatul Ulama. Paling tidak ada dua alasan besar yang dapat dikemukan. Pertama, dari sisi kesejarahan, kembali ke pelajar dianggap penting karena perubahan nama menjadi “Putra” dan “Putri-Putri” pada tahun 1988 adalah kecelakaan sejarah.

Kamis, 09 April 2015

Kabupaten Pekalongan


Kabupaten Pekalongan, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kota Kajen . Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Pekalongan di utara, Kabupaten Batang di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kabupaten Pemalang di barat.
Pekalongan berada di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Angkutan umum antarkota dilayani oleh bus dan kereta api (di Kota Pekalongan).

Asal nama
Kata Pekalongan berasal kata kalong, yang berarti "kelelawar" dalam bahasa Jawa. Menurut legenda, Raden Bahu, seorang abdi dalem Sultan Agung, pernah melakukan tapa ngalong (bertapa seperti kelelawar) di daerah ini.
Geografi
Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah; sedang di bagian selatan berupa pegunungan, bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Sungai-sungai besar yang mengalir diantaranya adalah Kali Sragi dan Kali Sengkarang beserta anak-anak sungainya, yang kesemuanya bermuara ke Laut Jawa. Kajen, ibukota Kabupaten Pekalongan, berada di bagian tengah-tengah wilayah kabupaten, sekitar 25 km sebelah selatan Kota Pekalongan.

Pariwisata
Pekalongan telah lama dikenal sebagai kota batik, dan salah satu pusat produksi batik berada di Kecamatan Buaran dan Wiradesa. Beberapa nama produsen batik yang cukup dikenal diantaranya Batik Humas (singkatan dari Husein Mohammad Assegaff). Sedangkan pabrik sarung (kain palekat) terkenal di Pekalongan antara lain Gajah Duduk dan WadiMoor.
Di bagian selatan terdapat daerah wisata pegunungan Linggo Asri, terletak 37 km sebelah selatan Kota Pekalongan arah Kajen (dari jalan Jakarta-Semarang pertigaan Wiradesa ke selatan atau dari kota Pekalongan arah Buaran), dimana daerah tersebut terdapat pemandian dan taman bermain seta wisata hutan pinus milik Perum Perhutani dan juga terdapat komunitas masyarakat Hindu di Pekalongan.Disini terdapat peninggalan berupa lingga dan yoni yang terletak sekitar 500 meter dari kompleks pemandian linggo asri.
Sebenarnya masih banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pekalongan, antara lain, Pantai Sunter DepokEkowisata Petungkriyono, Wisata Air, Wisata hutan, Wisata budaya dll. Pekalongan masih menunggu investor yang ingin mengembangkan obyek wisata ini.
Buat penikmat makanan, Pekalongan menyediakan wisata kuliner berupa Taoto dan nasi megono, Taoto adalah sejenis soto yang dibuat dengan kuah taoco dan dengan daging serta jerohan kerbau. Sedang megono adalah cacahan nangka muda yang dibumbui parutan kelapa dan dikukus yang cocok buat dinikmati saat masih panas.

Makanan Khas
Pekalongan memiliki banyak makanan khas yang sangat unik dan enak, antara lain : Megono, yakni irisan nangka muda dengan bumbu sambal kelapa. Rasanya gurih dan pedas, biasanya dihidangkan ketika masih panas dengan menu tambahan lalapan pete serta ikan goreng. Di [Kabupaten Pekalongan] bagian selatan biasanya makanan ini dibuat ketika sedang hajatan yang kemudian diberikan untuk oleh-oleh para tamu undangan. Kebiasaan ini telah dilakukan turun temurun dari zaman dahulu kala. Nasi ini dibungkus dengan daun jati atau juga bisa dengan daun pisang, dan mereka biasa menyebutnya dengan nama "Sego Gori"(Nama lain dari Megono). Taoto, Sejenis sup daging kuah kental khas pekalongan dengan bumbu khas Taoco yaitu kedelai yang dibusukan hingga kental. Pindang Tetel, Sebetulnya makanan ini sejenis dengan soto juga, namun perbedaanya adalah pada bumbu kuahnya yang diolah dengan menggunakan buah pucung yang sudah masak. Iwak Panggang, Ikan ini adalah ikan laut yang kemudian diolah dengan proses pengasapan, sehingga ikan tersebut akan berubah warna, rasa dan aroma. Bau ikan panggang ini sangat khas dan banyak kita jumpai di pasar-pasar tradisional [Kabupaten Pekalongan]. Biasanya ikan panggang ini diolah dengan disambal, dipecak, disayur dan digoreng.
Wajik kletik,adalah jenis wajik terbuat dari beras ketan ditambah gula merah dan parutan kelapa dincampur jadi satu dan dicetak, makanan ini sangat cocok buat oleh oleh.

Lain Lain
pekalongan memmpunyai dialek sendiri, ada dialek yang biasanya diakhiri dengan kata "ra". Contoh: ojo koyo kui ra (jangan seperti itu ya). Semakin ke selatan dipengaruhi dialeg selatan, yaitu sebuah kalimat kemungkinan selalu di ikuti kata "ndean", kemudian Cok-e, yang berarti kemungkinan seperti: wis mangan, ndean !? wis mangan,cok-e !? sama dengan "sudah makan, mungkin",selain itu ada juga kata "pak ora si" yang artinya "Biar sajalah". Budaya Pekalongan sebagai Kota Santri selalu terbalut dengan tatanan masyarakat kaum yaitu Islamis dengan memegang norma - norma dan adat istiadat,untuk wilayah Kedungwuni ada sebuah kata yang cukup unik yaitu "jare basan", ini akan selalu terdengar sepertinya "Pak Basan" orang yang sangat pandai....ternyata jare basan itu adalah "paribasan/lega ngatine/seumpamanya" Banyak orang - orang asli Pekalongan yang berhasil menduduki jabatan / karier tinggi baik di tatanan pemerintahan maupun swasta. Keberhasilan orang - orang yang merantau selalu membawa nama harum buat kota Pekalongan.
Pekalongan merupakan kota yang ramah dan santun.

sumber wikipedia 
Postingan Lama Beranda

asa. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

jam

Aini

Popular Posts

 

Followers

 

globe

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger