SEJARAH DS BANJAREJO
Orang bijak mengatakan bahwa
bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai atau menghormati jasa
pehlawannya. Begitu juga bengan Dasa Banjarejo walaupun desa ini membangun
untuk arah kedepan, tapi desa banjarejo tidak akan pernah melupakan sejarah
yang telah mendirikan desa ini. Adalah beberapa tokoh yang brjuang demi
pambangunan ds banjarejo yang bewijud seperti sekarang ini. Sebtulnya banyak
tokoh yang berjuang (babad) hingga dinamakan Desa Banjarejo, beginilah awal
mula nama Desa Banjarejo. Ada suatu tempat yang bernama Karang Gembili, di
tempat itu ada sebuah nama padepokan yang dipimpin Syekh Mahdum Mahmudi. Beliau
mempunyai tiga murid kinasih yaitu : Joyo Sabdo, Joyo Sembodo, dan Joyo Sentiko. Dilingkungan tersebut
ada pertapaan bernama Randu Gumbolo (pohon randu yang besar dan tinggi). Karena
sangat tinggin dan rindang maka randu tersebut menjunyai sampai keawang2.
sehingga tempat tsb dinamakan Dukuh Randutawang.
Diantara tiga murid Kinasih Syekh
Mahmudi ialah Joyo Sentiko, yang akhirnya babad (perang) membuat nama Desa
Banjarejo. Awal ceritanya dari Dukuh Randutawang, beliau babad kearah selatan
sampai ke tempat belik ”Pucung” yang dikuasai Nyi Sriti. Joyo Sentiko melawan
prajurit Nyi Sriti yang akhirnya Nyi Sriti dapat ditaklukan sehingga menjadi
istrinya. Bersama Nyi Sriti, Joyo sentiko melanjutkan perang melawang Oleng
Sengoro, Oleng Moyo, dan Oleng Mayit. Ditempat pertempuran darah dinamakan Wangan
Banger. Bangkai-bangkai bekas peperangan pun akhirnya dikuber disuatu tempat
dan tempat tsb tmbuh bunga yang berderet panjang dan akhirnya dari nama itu
muncul nama banjar sari, yang artinya bunga yang panjang.
Perjalanan belum selesai, Joyo
Sentiko melanjutkan peperangan kearah selatan melawan Kebo Bungkang penjaga Kali
Lawe dan Kebo Bungkang dpt dikalahkan dengan perang catur (perang mulut/lisan).
Joyo Sentiko melanjutkan
perjalanan dan babad kearah selatan. Setelah dapat menyelesaikan beberapa
pertempuran akhirnya Joyo Sentiko dan para prajurit beristirahat disuatu tempat
dan tempat tsb akhirnya didirikan sebuah puasat pemerintahan. Dari puasat
pemerintahan tersebutlah dinamakan dukuh kelinggihan. Yang berarti ketempatan
kantor pemerintahan. Setelah lanjut usia Joko Sentiko dan intrinya membuat
tempat peristirahatan di Dukuh Sampur (kebon girang). Joyo Sentiko akhirnya
bergelar Wali Slinsingan/Joyo Sempurno. Dari situlah dapatnama ”desa banjarejo”
muncul dan dapat disimpulkan yang
artinya DENGAN PEPERANGAN ATAU PERJUANGAN YANG PANJANG AKHIRNYA MEMBAWA KEMAKMURAN.
Sekian
1 komentar:
Trims gan atas info nya jd sejarah desaku
Posting Komentar