A
|
da kisah seorang ibu yang punya
kebiasaan masak. Sebelumnya pernah liat
tidak, pohon pete bisa ngomong? Ini bukan difilm, tapi memang beneran terjadi. Mudah-mudahan
pohonnya masih ada. Dulu si di daerah baros. kalo ada waktu kapan-kapan kita
bisa sama-sama ke baros buat lihat itu pohon.
Sebutlah ibu haji eti. Kegemarannya
adalah memasak. Tapi yang beda dari hobinya bu eti ini adalah masakan yang
dimasak untuk diberikan kepada orang-orang. pertama, Allah selamatkan dia. Jadi,
waktu itu di jembatan lima ada penggusuran besar-besaran. Rumah semeter dibayar
70 juta atau 50 juta. Dulu wektu tahun 90an, duit segitu buat ukuran tanah
basar bener. Orang-orang kampung pada tergiur dan silau karna sinarnya. Maka dijuallah
semua rumah, tapi rumah bu eti tidak. Banyak orang pada mengacungkan jempol
buatnya.
“Wah ene, nih....Man!
Anaknya namanya Herman
“Hebat bener ibu ente, tidak doyan
duit. yang lain pada jualin rumahnya, ibu ente tidak.”
Apa kata ibu haji?
“Bukannya tidak doyan, tapi saya
bingung.
Apa kata allah?
“Jangan jual sekarang! kalo dijual
sekarang bakalan rugi. jual setahun lagi!”
Begutu setahun, rumah dia jual 700 juta. Itu belum berhenti
sampai disitu. Begitu dia pindah ke baros, kebiasaan memberi makan kepada orang
lain berlanjut. tukang ojek didepan gangnya tidak ada yang tidak kenal. Kok bisa?
Karena dia selalu diberi makanan oleh bu haji.
Pembaca
yang budiman, jika ada orang yang bekerja bangunan, siapa yang bertanggungjawab
memberi makanan? Yang membangun bukan? tapi ini lain. Ada orang membangun, tapi
dia yang menggorengkan uli goreng dan pisang goreng. Padahal itu bukan
tanggungjawab dia. Ternyata orang kampung saat itu belajar. belajar apa? Bukan saja
allah saja yang menyukai orang yang berderma, tapi alam pun juga menyenangi
orang yang berderma. Orang kampung menyaksikan ketika ibu haji ini menempati
rumah barunya. Dalam rumah ibu Haji tidak ada satu pun pohon yang berbuah
termasuk pohon pete saat itu. Begitu dia menempati menjadi penghuni rumah baru
itu, semua pohon berbuah termasuk pohon pete. Sehingga saya ngomong, “Lihat tuh,
pohon pete saja bisa ngomong”
Pohon
pete itu seakan memberitahu semua orang, “Saya senang dihuni sama orang yang
rajin bersedekah” maksudnya bukan ngomong seperti di film kartun. Itu kan tanda
dari min ayatillah. Tanda dari tanda-tanda allah, pohon pete senang dengannya.
Pembaca
yang dirahmati Allah, kalau kita punya usaha dan pengen berhasil usaha kita, pilihlah
manager yang ahli ibadah, ahli bersedekah. Nanti pasti akan disenangi. bukah
hanya dibidang usaha saja, semua bidang yang mencakup dalam disemua usaha
manusia.